Nama : Abdul
Hanafi
NIM :
1811102120
Prodi : Manajemen Pendidikan Islam
Mata Kuliah : Perilaku
Organisasi
Dosen Pengampu : Rahmad Azazi Rhomantoro,
M.Pd
Tugas : Review
Teater Iqro “LUKITO”
“Lukito”
Sebuah
cerita yang diciptakan dan di sutradarai oleh seorang penggemar seni yaitu
Rahmad Azazi Rhomatoro, M.Pd yang sekaligus dosen dari IAIN Samarinda.
“Lukito”
Sebuah
cerita yang mengisahkan kehidupan nyata yang terjadi di dalam negeri sendiri,
Lukito adalah seorang laki-laki miskin bersama dengan Ma’e dan Egha yaitu
kekasih dari Lukito yang menghabiskan waktunya hanya untuk menutut keadilan,
menghabiskan waktu untuk membahas persoalan mulai dari dengan tuhan sampai
dengan masalah cinta.
Lukito
adalah seorang laki-laki miskin yang tidak mengenyam pendidikan sebagaimana
mestinya. Meskipun begitu, Lukito tetap perduli dengan negeri yang ia cinta.
Lukito merasa bahwa pendidikan adalah tindakan berpikir. Lukito mencoba untuk
merubah sudut pandang dunia yang terlena. Lukito dan Egha yang mencoba untuk
berpikir dan terjebak dalam pemikiran siapa yang pantas untuk di kritis atas
persoalan atau permasalahan yang terjadi di negerinya, apakah rakyat ataukah
pemerintah.
“Rakyat
sekarang sudah susah, jangan di tambah susah, bisa mati kita. Tuhan tidak
menciptakan orang miskin seperti kita, tapi kita juga tidak diam saja kita
selalu berdoa tapi tidak dikabulkan, berarti benar ini memang salah mereka”.
Ma’e
seorang nenek tua yang akhirnya pun turut membahas pemikiran yang menjebak
Lukito dan Egha, yang harus di kritsi bukanlah rakyat atau pemerintah, tetapi
diri sendiri.
Lukito
dipertemukan dengan muda mudi milenial dan sama gelisahnya karena melihat
orang-orang yang berada di hadapannya lebih tersakiti yang katanya tidak mampu
di ungkapkan dengan kata-kata. Kemudian Lukito di pertemukan dengan seniman
anggun berparas cantik yang turut andil dalam cerita ini, membawa kisah
mengenai cinta. Cinta tidak hanya tentang aku dan kamu atau kamu dengan dia tapi
cinta yang tulus akan dapat membawa kepada ketentraman, apabila cinta yang
tulus dari pemerintah untuk rakyat terhadap negeri, dan rakyat kepada
pemerintah maka akan mampu membentuk hubungan yang baik untuk hidup yang lebih
baik.
“Lukito”
Cerita
ini mengisahkan karakteristik Indonesia yang cenderung memiliki pola pikir yang
mendiskreditkan antar pihak yang satu dengan pihak lainnya. Dan kisah ini memiliki
gambaran tentang ketidakberdayaan rakyat kecil yang disebabkan keterbatasan
kekuasaan. Pemerintah yang apatis selalu menutup mata dan telinga dan membuat
tidak adanya hubungan yang baik antara rakyat dan pemerintah.
Sekian…
review dari Teater Iqro “Lukito”
Terima
kasih kepada para pemeran Teater Iqro “Lukito”
yang telah banyak menginspirasi terutama dosen bapak Rahmad Azazi Rhomantoro,
M.Pd semoga selalu semangat dalam menginspirasi dan semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar